Menteri Intelijen Iran Heidar Moslehi mengatakan, Teheran punya bukti
bahwa Osama bin Laden telah meninggal akibat penyakit, lama sebelum AS
melakukan serangan ke kompleks tempat tinggalnya di Pakistan, Senin
pekan lalu, lapor kantor berita resmi Iran, FARS. “Kami punya informasi
akurat bahwa Osama bin Laden meninggal dunia karena sakit beberapa
waktu lalu,” kata Moslehi.
Berdasar versi AS, Osama bin Laden
tewas dalam serangan pasukan khusus Navy SEALs pada 2 Mei di kota
Abbottabad, Pakistan, utara ibu kota Islamabad. Mayat Osama lalu
dibuang ke Laut Arab kurang dari 24 jam setelah tewas. “Jika militer AS
dan aparat intelijen telah benar-benar menangkap atau membunuh Osama
bin Laden, mengapa mereka tidak menunjukkan mayatnya, mengapa mereka
melemparkan mayatnya ke laut?” kata Moslehi lagi.
Menurut
pihak AS, sebuah tes DNA telah membuktikan bahwa mayat orang yang tewas
ditembak itu adalah Osama bin Laden, yang menduduki daftar orang nomor
satu yang paling dicari FBI dalam dekade terakhir. Juru Bicara Gedung
Putih Jay Carney, Rabu lalu, mengatakan, Washington tidak akan
mengeluarkan foto postmortem Osama bin Laden demi menghindari
propaganda yang menghasut dan kemungkinan kekerasan. Presiden AS Barack
Obama juga menegaskan hal itu. Foto mayat Osama tidak akan
dipublikasikan.
Inilah video resmi perdana menteri Pakistan yang mengemukakan bahwa Osama Bin Laden telah tewas (tahun 2007)
Sementara itu, di Peshawar, Pakistan,
Senin, ratusan pendukung Taliban berpawai di sebuah kota suku Pakistan,
mengutuk pembunuhan Osama. Mereka berjanji akan membalas kematian
pemimpin Al Qaeda itu. Mereka meneriakkan slogan-slogan yang mengecam
Pakistan dan AS.
Pawai itu
merupakan demonstrasi pertama pro-Osama di kawasan suku Pakistan sejak
pasukan AS menewaskan Osama. Sebagian besar pemrotes adalah pendukung
atau anggota kelompok panglima Taliban Pakistan, Maulvi Nazir, yang
mendukung Taliban Afganistan. “Osama bin Laden adalah pemimpin kami.
Kami pengikutnya dan kami akan melanjutkan gerakannya,” kata ulama
pro-Taliban, Maulvi Ibrahim, saat pawai itu.
0 comments:
Post a Comment